Kanaya kecil

Minggu, 24 November 2013

DIBALIK KEKUATAN AL-QUR'AN




Al-Qur’an… Sebuah kata yang sangat populer di dunia sejak ia diturunkan 14.5 abad silam sampai hari ini. Kalau kita tanya sama mbah “Google”, maka ia akan menjawab : Ada sekitar 68.5 juta kata Al-Qur’an tercantum di dalamnya…. Subhanallah… Sebaliknya, jika kita tanya umat Islam yang mencapai 1.6 milyar terkait hakikat Al-Qur’an, pasti jawaban mereka akan beragam… Jika kita fokuskan lagi pertanyaannya terkait Al-Qur’an seperti, sudahkan anda lancar membaca Al-Qur’an? Berapa banyak anda membaca Al-Qur’an perhari? Sudahkan anda memahami dan mentadabburkan semua isi Al-Qur’an? Berapa banyak anda menghafal Al-Qur’an? Sudah berapa anda mengamalkan perintah Al-Qur’an dan meninggalkan larangannya? Yakinkah anda Al-Qur’an itu sebagai solusi bagi kehidupan di dunia dan di akhirat?
Umat Islam hari ini yang jauh dari Al-Qur’an, terpecah belah menjadi 50 negara lebih, dijajah umat lain dalam berbagai lapangan kehidupan sehingga hidup dalam kehinaan. Sedangkan di akhirat belum ada jaminan meraih kesuksesan dan masuk syurga.
Adapun sebab umat Islam hari ini jauh dari Al-Qur’an bisa disebabkan keimanan yang lemah kepada Al-Qur’an sehingga kurang menyadari tujuan Al-Qur’an itu Allah turunkan? Padahal Al-Qur’an itu diturunkan Allah dengan tujuan :
v HUDAN
 yakni petunjuk jalan kehidupan agar hidup menjadi lurus. (Q.S. Al-Baqarah : 2 & 185).
v NUR
yakni cahaya yang menerangi kehidupan agar terhindar dari kebatilan dan dapat berpijak pada kebenaran/al-haq. (Q.S. Al-Maidah : 15)
v DZIKRO
yakni sebagai peringatan agar hidup ini terhindar dari kesesatan di dunia dan akhirat. (Q.S. Thaha : 124)
v MAU’IZHOH
yakni menjadi nasehat yang baik agar hidup ini selalu berada di atas jalan yang lurus dalam menuju Allah. (Q.S. Yunus : 57)
v SYIFA’
yakin menjadi obat agar fisik dan jiwa menjadi sehat. (Q.S. Q.S. Yunus : 57)
v Rahmah
 yakni agar meraih kasih sayang Allah di dunia dan akhirat. (Q.S. Al-Isro’ : 82)
v RUH
 yakni agar umat ini memiliki ruh (spirit) hidup yang kuat dan optimis meraih kesuksesan dunia dan akhirat. (Q.S. As-Syuro : 52).

Tanpa Al-Qur’an, umat ini adalah bangkai-bangkai yang berjalan.

kekuatan Al-Qur’an terletak pada jati dirinya itu sendiri. Sebagai Kalamullah yang sudah pasti memiliki Mukjizat yang mengungguli semua ucapan dan pemikiran makhluk di alam semesta ini. Namun, secara umum, kekuatan Al-Qur’an itu terletak pada dua sisi berikut :

Sisi kata-kata dan bahasa.
Sisi kandungan dan isinya yang mencakup aspek sejarah umat manusia dan, analisa masa depan sampai ke akhirat/ futuristic, hukum dan perundang-undangan, spiritualitas (ruhiyah), sosial, ekonomi, psikologi manusia, berita-berita tentang masalah ghaib seperti ajal, akhirat, syurga, neraka dan sebagainya, sains (ilmu pengetahuan tentang rahasia penciptaan alam semesta dan manusia) dan lain sebagainya.
Kedua hal tersebut sangat dahsyat dan mustahil manusia dan jin dapat menandinginya kendati mereka bekerjasama, apalagi mengunggulinya. (Q.S. Al-Isro’ : 88). Saking dahsyatnya Al-Qur’an itu, sekiranya diturunkan ke atas gunung, maka gunung tersebut akan hancur lebur. (Q.S. Al-Hasyr : 21). Bahkan kedahsyatan Al-Qur’an itu dapat memindahkan gunung, membelah bumi dan menghidupkan orang yang sudah mati, kalau Allah kehendaki. (Q.S. Ar-Ro’du : 31). Secara singkat, sejak diturunkan Allah sampai hari kiamat nanti, hanya Al-Qur’an yang memiliki kekuatan keselamatan dan keberkahan hidup manusia di dunia dan akhirat.

Lalu, apa kunci mendapatkan kekuatan Al-Qur’an sebagaimana yang terjadi pada generasi Islam pertama dan generasi-generasi setelahnya?

Kuncinya tak lain adalah “TADABBUR”. Artinya, ayat-ayat atau semua isi Al-Qur’an itu harus ditadabburkan. Artinya, difikirkan secara cermat dan mendalam dengan menggunakan kekuatan akal/fikir dan hati/dzikir. Hanya mereka yang mentadabburkan Al-Qur’an yang akan memahami dan merasakan langsung kekuatan Al-Qur’an.

Hanya mereka yang mentadabburkan Al-Qur’an yang akan meraih hudan, nur, dzikro, mau’izhoh, syifa’, rahmah dan ruh Al-Qur’an. Kalau tidak mau mentadabburkan isinya, tidak akan mendapatkan itu semua kendati mampu membacanya dangan tartil (faseh) dan hafal semua ayatnya.

Tadabbur inilah yang membedakan kaum Mukmin dengan kaum kafir dan munafik. Kaum kafir dan munafik tidak kunjung mengerti message (pesan) dahsyat Al-Qur’an karena tidak menggunakan akal dengan baik dan benar untuk menelaah ayat-ayatnya dan tidak pula menggunakan hati untuk memahami dan meyakini kandungannya. (Q.S. An-Nisa’ : 82 dan Muhammad : 24). Mereka lebih mendahulukan resistensi, kecurigaan dan keragu-raguan.

Maka wajar, kekuatan Al-Qur’an yang sangat dahsyat itu tidak dapat mereka rasakan.

Bagi yang menggunakan akal dan hatinya untuk menelaah dan memahami Al-Qur’an, mereka pasti dapat merasakannya seperti yang dirasakan Umar Ibnul Khattab saat mendengar adiknya membaca Al-Qur’an dan ratusan juta dan mungkin milyaran manusia lainnya sejak zaman Rasul Saw. sampai hari ini.

Akhirnya, hanya orang-orang yang melakukan TADABBUR yang akan meraih KEBERKAHAN hidup melalui Kitab Al-Qur’an yang penun berkah ini.

كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آَيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ

Inilah Kitab yang Kami turunkan kepadamu (Muhammad) yang penuh berkah agar mereka mentadabburkan ayat-ayatnya dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang memiliki (kedalaman) fikiran. (Q.S. Shad : 29)

Semoga Allah muliakan dan selamatkan kita melalui Al-Qur’an ini, di dunia dan di akhirat kelak.

TERKABULNYA DOA

DOA YG TERKABUL - Ketika menginginkan sesuatu kebanyakan kita maunya cepat dan segera Terpenuhi. Tetapi kita lambat disuruh begerak, lambat melaksanakan perintah Allah, lambat beramal, serba lambat responnya. Mirip apel yang dilemparin keatas, kita udah tau itu apel bakalan jatuh, cuma tangannya lambat menggapai ya keburu lewat itu apel. Jangan salahin itu apel kenapa bisa lewat dari kita, karena kita yang udah tau kepastian tetapi mikir juga, salahin kitanya sendiri, kenapa tangannya lambat gerak.

 Ayat-ayat Allah adalah sebuah kepastian, kita diperintahkan Untuk menjaga shalat, bagusin dengan sunnahnya, diperintahkan juga kita buat sedekah, diutamakan pengorbanannya, disuruh kita nutup aurat tapi pakai pertimbangannya banyak bener, dan semua perintah Allah dimana kita harus ikuti sesuai yang kita bisa.
Berikut adalah tips agar ALLAH S.W.T Merespon Doa kita:

Cepat Tanggap 

 Orangtua Senang bila anaknya disuruh cepet tanggap, pemimpin menyukai anak buahnya bila dikasih perintah langsung dikerjain. Mereka respek bila kita sambut, apalagi Allah sbg bentuk ketaatan dan keimanan.

Para shahabat Rasulullah SAW ketika turun ayat mengharamkan khamr (minuman keras) langsung ditumpahkan gentong-gentong miras, ingat mereka yg paling faham tentang Islam karena belajar langsung dari Nabi, kepada mereka Allah perintahkan meniru para shahabat yg mulia dimana jelas mereka gak menggampangkan atau meremehkan perintah Allah SWT

Hidup perjuangan, binatang nyari makan pun berjuang, gak cuma aminin doa untuk dirinya sendiri lalu ia nyantai lagi, itu namanya rumusnya salah punya. Doa dan ikhtiar haruslah seiring.
Gak menganggap enteng amal shaleh

Perintah 

Ikhlas itu hanya mengharap redho Allah saja, kenapa pake saja ? karena iman kita mengakui Allah yang terbaik dalam segala hal, maka kitapun akan memberikan yang terbaik kepada Allah.

Karena membuat Allah redho, kita harus jalanin apa yg ada di Qur'an dan Sunnahnya. Teliti dulu apa ada yang luput, apa ada yang kita langgar dari Quran dan Sunnah yg kita mampu, hingga Allah tegur kehidupan kita selalu berasa sempit dan selalu nanggung bulan ?

 Respon

Denger acara favorit di TV, biar ibu-ibu lagi masak langsung loncat didepan TV, denger ada info yang disenangi kebanyakan kita menyimak dan fokus, tetapi Firman Allah dan hadist kita-kita pada gak menyikapi sebagaimana mestinya. So gimana Allah mau respon karena kelakuan kita.

Analoginya begini seorang Bos aja kasih surat tugas, kita bakalan fokus membaca sedetail-detailnya kalo perlu dibawa kebelakang, atau sambil mandi. Segitunya sama dunia, gimana kita gak dikasih pelajaran, teguran sama Allah yang Firman-Nya dan sabda Nabinya kudu diperhatikan ?

Akibat kebanyakan mikir, gak fokus sama petunjuk Allah dalam Quran dan hadist akhirnya kita ketutup dari hikmah hidayah. Digiring dengan kenderungan kehidupan yang kita pilih. Kehidupan yang cuma sekali demi meraih redho Allah beserta syurga penuh nikmat tak terhingga, gak dimanfaatkan dengan upaya terbaik, The Best.

  Menjadi Muslim Aktif dan Penerusnya

Seorang karyawan walau officeboy bila dia mendapat tender atau order untuk kantornya senilai trilyunan, itu OB naek pangkat karena masukin pendapatan untuk perusahaan hingga menjadi besar omsetnya, semakin banyak karyawannya, dan gak jatuh oleh para pesaingnya. Dan si OB pun selalu dikabul keinginannya oleh atasan. Karena jasanya yang besar,

Para shahabat Nabi dulu segimanapun ia punya profesi, pedagangkah, petanikah mereka sebagai muslim aktif berdakwah menegakkan agama Allah, mencegah kemaksiatan agar tidak meluas, konglomerat seperti Abdurrahman bin auf, utsman bin affan pun selalu ikut, gak pernah absen bila ada panggilan jihad. Gak heran level para Nabi dan shahabatnya, wali2-Nya punya doa yg mustajab.

Sedangkan kita ? Seringkali gak nyadar bila udah tahajud, dhuha banyak, sedekah udah, sudah merasa nyantai duluan, jangankan menolong agama Allah diluaran, didalem rumah saja seringkali kita ini gak beres menyia-nyiakan amanah Allah, gak beres mendidik istri, kita sering diemin kalo anak gak sholat, ngebiarin kalo pacaran bedua-duan, gak negur keluar rumah kalo membuka aurat, padahal itu tanggungjawab besar orangtuanya.

Jaga rumah tangga kita, karena anak bisa menyeret orangtuanya keneraka bila gak ada upaya mendidik. Islam juga harus menaungi keluarga, ngaji bareng, berjamaah jalan kemasjid, undang ustadz kerumah seminggu sekali, biar semuanya Allah segera memberikan kepada kita yg terbaik.

Rizkinya yang terbaik, ketenangan meliputi seisi rumah dan anak-anaknya kelak menjadi orang yang manfaat bagi umat. Urusan menjadi muslim aktif, yang sudah tertanam dijiwanya memang kudu dibina sedari kecil, karena urusan ini dinyatakan Allah dalam keteladanan profil seorang bapak yang Allah abadikan dalam Al Qur'an, Lukmanul Hakim.


يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الأمُورِ (١٧)

 artinya :
Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah manusia mengerjakan yg baik dan cegahlah mereka dari perbuatan mungkar dan bersabarlah terhadap apa yg menimpa kamu. Sesungguhnya yg demikian itu termasuk hal2 yg diwajibkan Allah [Luqman : 17]

 Ini tercermin dalam kehidupan Nabi dan para shahabatnya yang manusia biasa seperti kita, juga para muridnya walinya sepanjang zaman yang komitmen menyikapi ayat-ayat Allah untuk menjadi muslim aktif. Dan siapa yang doanya cepat terkabul, tentulah muslim seperti mereka diatas yang sering kita simak disepanjang kehidupannya yang penuh karamah karena keikhlasannya memberikan kehidupan yang terbaik sesuai Quran Hadist, gak dianggap angin lalu. Sikap mereka gak mau masuk surga sendirian, gak mau membiarkan saudaranya jadi calon neraka, membuat mereka spesial disisi Allah, Doanya diijabah hingga bagaikan keajaiban. Ya Sayang bagi yang doanya mau cepet kekabul gak nyadar hal ini. Gak ngambil pelajaran yg Allah berikan sedemikian banyaknya. Dari 25 Nabi dan mereka yang meniti jalannya para Umat terdahulu.

Thanks & Semoga Bermanfaat...
By:dodys.Sumber: Yusuf Mansyur Network

Sabtu, 16 November 2013

BERDOA DENGAN ASMAUL HUSNA

Nilai lebih Berdoa dengan menyebut Asmaul Husna
Bunyi ayat yang menyuruh untuk berdoa dengan menyebut asmaul Husna adalah

وَلِلّهِ الأَسْمَاء الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا

"Hanya milik Allah asmaulhusna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaaul Husna itu." (QS. Al-A'raf: 180) namun maksudnya bukan kita disuruh berdoa dengan menyebut semua nama ini secara keseluruhan. Karena Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah berdoa kepada Allah dengan Asmaul Husna tanpa menyebutnya secara keseluruhan. Dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

Cara berdoa dengan Asmaul Husna ada dua macam: Pertama, menyebutnya sebelum menyebutkan permohonan sebagai tawassul (menjadikannya penghantar atau sarana ) kepada Allah, seperti:

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ، يِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ

"‘Wahai Dzat Yang Mahahidup lagi Maha Berdiri dengan sendiri-Nya, dengan rahmat-Mu aku mohon pertolongan. . ."

اَللَّهُمَّ يَا غَفُوْرٌ اِغْفِرْ لِيْ، يَا رَحِيْمٌ اِرْحَمْنِيْ

"Ya Allah, Wahai Dzat Mahapengampun ampunilah aku, Wahai Dzat Mahapenyayang rahmatilah aku." Dan semisalnya.


Kedua, menyebutnya di penghujung doa sebagai penutupnya. Misalnya: "Ya Allah anugerahkan kepada kami rizki yang halal dan cukup, sesungguhnya engkah Adalah al-Razzaq (pemberi rizki)."

"Ya Allah, ampuni dan rahmati aku, sesungguhnya Engkau Al-Ghafurur Rahim (Mahapengampun lagi Mahapenyayang)."

Contoh lainnya seperti firman Allah:

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)." (QS. Ali Imran:


Contoh lainnya dari hadits adalah doa yang diajarkan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam kepada Abu Bakar al-Shiddiq:

اللَّهُمَّ إنِّي ظَلَمْت نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا ، وَلَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إلَّا أَنْتَ ، فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِك وَارْحَمْنِي ، إنَّك أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

"Ya Allah, Sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri dengan kezaliman yang banyak. Tidak ada yang bisa mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Maka ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu dan rahmati aku. Sesungguhnya Engkau Dzat Maha pengampun lagi Penyayang." 


sumber:Wall-Yusuf Mansyur Network
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...